Dispersip Bengkalis - Dalam upaya pengembangan perpustakaan dan pemberdayaan kegemaran membaca, guna meningkatkan indeks literasi masyarakat dan kualitas sumber daya manusia, serta mendukung dan melaksanakan program TPBIS (Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial) dengan tujuan "Literasi Untuk Perekonomian dan Kesejahteraan".
Pada hari Rabu (03/11/2021) sekitar pukul 09.00 WIB, bertempat di Aula (Pendopo) kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tuan Guru Haji Ahmad Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Dispersip Bengkalis melaksanakan Pelatihan Membuat "Cendol" Minuman Tradisional.
Cendol sebagai minuman tradisional khas Indonesia ini terbuat dari tepung beras, disajikan dengan es parut serta gula merah cair dan santan. Minuman ini memiliki rasa yang manis dan gurih. Di daerah Sunda Jawa Barat, minuman ini dikenal dengan nama cendol, sedangkan di Jawa Tengah dikenal dengan nama es dawet, khususnya Kabupaten Banjarnegara dengan minuman khasnya es dawet ayu.
Menurut kepercayaan masyarakat Indonesia, bahwa istilah "cendol" mungkin sekali berasal dari kata "jendol", yang ditemukan dalam bahasa Sunda dan Jawa hal ini merujuk pada sensasi jendolan yang dirasakan ketika butiran cendol melalui mulut ketika meminum es cendol.
Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan pelatihan tersebut ialah, Eva Susanti Rambah, SH yang didampingi oleh Hj. Yana Susilayeni, SE, ME.Sy (Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca) dan Hj. Raja Ruzlin SP. M. MA (Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan) serta dihadiri oleh para peserta dari Pustaka Desa Binaan Dipersip Bengkalis dari Empat Desa, yaitu Desa Wonosari, Desa Kuala Alam, Desa Jangkang dan Desa Resam Lapis dengan tetap mengikuti protokol kesehatan (prokes) yang berlaku. – Team K Dispersip
"Bengkalis Membaca"...Generasi Membaca...Generasi Keren...