Teks foto: Pelatihan Literasi Digital dan Automasi Perpustakaan untuk Tenaga Guru dan Pengelola Perpustakaan SD se-Kecamatan Bantan

Pelatihan Literasi Digital dan Automasi Perpustakaan untuk Tenaga Guru dan Pengelola Perpustakaan SD se-Kecamatan Bantan

Dipersip Bengkalis-- Pustakawan perwakilan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Tuan Guru Haji Ahmad Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Heru Hardianto, S.Sos didampingi Tim Kreatif, melakukan Pelatihan Perpustakaan Berbasis Automasi untuk Tenaga Guru dan Pengelola Perpustakaan Sekolah Dasar (SD) se-Kecamatan Bantan, bertempat di kantor Koordinator Wilayah Pendidikan (Korwilcam) Bantan, Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis, Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Bantan, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Indonesia, Jum'at (9/12/2022) sekitar pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai.

Kegiatan Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Berbasis Automasi tersebut menghadirkan narasumber, Heru Hardianto, S.Sos (Pengelola Perpustakaan Dipersip Kabupaten Bengkalis). Kegiatan dihadiri sekitar tujuh puluh (70) orang peserta dari perwakilan Tenaga Guru dan Pengelola Perpustakaan Sekolah Dasar (SD) se-Kecamatan Bantan.

Otomasi Perpustakaan adalah sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan Teknologi Informasi (TI). Sistem Otomasi Perpustakaan atau Library Automation System adalah software yang beroperasi berdasarkan pangkalan data untuk mengotomasikan kegiatan perpustakaan. Dengan bantuan Teknologi informasi maka beberapa pekerjaan manusia dapat dipercepat dan diefisienkan. Selain itu proses pengolahan data koleksi menjadi lebih cepat dan akurat untuk ditelusur kembali.

Kegiatan ini dilakukan dalam upaya pengembangan perpustakaan dan pemberdayaan kegemaran membaca, guna meningkatkan indeks literasi masyarakat dan kualitas sumber daya manusia, serta mendukung dan melaksanakan program TPBIS (Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial) dengan tujuan "Literasi Untuk Kesejahteraan".

Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Bantan, Abu Yazid, S.Pd.SD, mengatakan, "Ini sebetulnya berawal dari program Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) Sekolah Dasar Tahun 2022, didalamnya sudah disebutkan masalah kegiatan literasi digital itu, untuk dijadikan materi dalam kegiatan semacam pelatihan. Tentunya kita mencari narasumber, untuk literasi digital ini sebetulnya macam mana toh? kan di sekolah-sekolah banyak belum tau nih, untuk itu kita menghubungi pak Mukhtar dan menghubungi yang lain. Kemudian kata pak Mukhtar, kami di Dipersip Bengkalis ada narasumbernya," kata Yazid.

Jadi kita harapkan, selain perpustakaannya nanti bisa dikelola lebih baik, tentu literasi kan bukan hanya di perpustakaan saja, guru juga kita ikut sertakan. "Selain perpustakaan yang juga harus dikelola dengan baik, programnya harus didukung oleh guru untuk penerapan literasi di sekolah, dikelas dan lain sebagainya," harap Yazid. (TIM).

Icon Spinner